Sabtu, 04 Mei 2013

ALBERT EINSTEIN


Albert Einstein, tak salah lagi, seorang ilmuwan terhebat abad ke-20. Cendekiawan tak ada tandingannya sepanjang jaman. Termasuk karena teori "relativitas"-nya. Sebenarnya teori ini merupakan dua teori yang bertautan satu sama lain: teori khusus "relativitas" yang dirumuskannya tahun 1905 dan teori umum "relativitas" yang dirumuskannya tahun 1915, lebih terkenal dengan hukum gaya berat Einstein. Kedua teori ini teramat rumitnya, karena itu bukan tempatnya di sini menjelaskan sebagaimana adanya, namun uraian ala kadarnya tentang soal relativitas khusus ada disinggung sedikit. Pepatah bilang, "semuanya adalah relatif." Teori Einstein bukanlah sekedar mengunyah-ngunyah ungkapan yang nyaris menjemukan itu. Yang dimaksudkannya adalah suatu pendapat matematik yang pasti tentang kaidah-kaidah ilmiah yang sebetulnya relatif. Hakikatnya, penilaian subyektif terhadap waktu dan ruang tergantung pada si penganut. Sebelum Einstein, umumnya orang senantiasa percaya bahwa dibalik kesan subyektif terdapat ruang dan waktu yang absolut yang bisa diukur dengan peralatan secara obyektif. Teori Einstein menjungkir-balikkan secara revolusioner pemikiran ilmiah dengan cara menolak adanya sang waktu yang absolut. Contoh berikut ini dapat menggambarkan betapa radikal teorinya, betapa tegasnya dia merombak pendapat kita tentang ruang dan waktu.
Bayangkanlah sebuah pesawat ruang angkasa --sebutlah namanya X--meluncur laju menjauhi bumi dengan kecepatan 100.000 kilometer per detik. Kecepatan diukur oleh pengamat, baik yang berada di pesawat ruang angkasa X maupun di bumi, dan pengukuran mereka bersamaan. Sementara itu, sebuah pesawat ruang angkasa lain yang bernama Y meluncur laju pada arah yang sama dengan pesawat ruang angkasa X tetapi dengan kecepatan yang berlebih. Apabila pengamat di bumi mengukur kecepatan pesawat ruang angkasa Y, mereka mengetahui bahwa pesawat itu melaju menjauhi bumi pada kecepatan 180.000 kilometer per detik. Pengamat di atas pesawat ruang angkasa Y akan berkesimpulan serupa.
Nah, karena kedua pesawat ruang angkasa itu melaju pada arah yang bersamaan, akan tampak bahwa beda kecepatan antara kedua pesawat itu 80.000 kilometer per detik dan pesawat yang lebih cepat tak bisa tidak akan bergerak menjauhi pesawat yang lebih lambat pada kadar kecepatan ini.
Tetapi, teori Einstein memperhitungkan, jika pengamatan dilakukan dari kedua pesawat ruang angkasa, mereka akan bersepakat bahwa jarak antara keduanya bertambah pada tingkat ukuran 100.000 kilometer per detik, bukannya 80.000 kilometer per detik.
Kelihatannya hal ini mustahil. Kelihatannya seperti olok-olok. Pembaca menduga seakan ada bau-bau tipu. Menduga jangan-jangan ada perincian yang disembunyikan. Padahal, sama sekali tidak! Hasil ini tidak ada hubungannya dengan tenaga yang digunakan untuk mendorong mereka.
Tak ada keliru pengamatan. Walhasil, tak ada apa pun yang kurang, alat rusak atau kabel melintir. Mulus, polos, tak mengecoh. Menurut Einstein, hasil kesimpulan yang tersebut di atas tadi semata-mata sebagai akibat dari sifat dasar alamiah ruang dan waktu yang sudah bisa diperhitungkan lewat rumus ihwal komposisi kecepatannya.
Tampaknya merupakan kedahsyatan teoritis, dan memang bertahun-tahun orang menjauhi "teori relativitas" bagaikan menjauhi hipotesa "menara gading," seolah-olah teori itu tak punya arti penting samasekali. Tak seorang pun --tentu saja tidak-- membuat kekeliruan hingga tahun 1945 tatkala bom atom menyapu Hiroshima dan Nagasaki. Salah satu kesimpulan "teori relativitas" Einstein adalah benda dan energi berada dalam arti yang berimbangan dan hubungan antara keduanya dirumuskan sebagai E = mc2. E menunjukkan energi dan m menunjukkan massa benda, sedangkan c merupakan kecepatan cahaya. Nah, karena c adalah sama dengan 180.000 kilometer per detik (artinya merupakan jumlah angka amat besar) dengan sendirinya c2 (yang artinya c x c) karuan saja tak tepermanai besar jumlahnya. Dengan demikian berarti, meskipun pengubahan sebagian kecil dari benda mampu mengeluarkan jumlah energi luar biasa besarnya.
Orang karuan saja tak bakal bisa membikin sebuah bom atom atau pusat tenaga nuklir semata-mata berpegang pada rumus E = mc2. Haruslah dikaji pula dalam-dalam, banyak orang memainkan peranan penting dalam proses pembangkitan energi atom. Namun, bagaimanapun juga, sumbangan pikiran Einstein tidaklah meragukan lagi. Tak ada yang cekcok dalam soal ini. Lebih jauh dari itu, tak lain dari Einstein orangnya yang menulis surat kepada Presiden Roosevelt di tahun 1939, menunjukkan terbukanya kemungkinan membikin senjata atom dan sekaligus menekankan arti penting bagi Amerika Serikat selekas-lekasnya membikin senjata itu sebelum didahului Jerman. Gagasan itulah kemudian mewujudkan "Proyek Manhattan" yang akhirnya bisa menciptakan bom atom pertama.
"Teori relativitas khusus" mengundang beda pendapat yang hangat, tetapi dalam satu segi semua sepakat, teori itu merupakan pemikiran yang paling meragukan yang pernah dirumuskan manusia. Tetapi, tiap orang ternyata terkecoh karena "teori relativitas umum" Einstein merupakan titik tolak pikiran lain bahwa pengaruh gaya berat bukanlah lantaran kekuatan fisik dalam makna yang biasa, melainkan akibat dari bentuk lengkung angkasa luar sendiri, suatu pendapat yang amat mencengangkan!
Bagaimana bisa orang mengukur bentuk lengkung ruang angkasa?
Einstein bukan sekedar mengembangkan secara teoritis, melainkan dituangkannya ke dalam rumusan matematik yang jernih dan jelas sehingga orang bisa melakukan ramalan yang nyata dan hipotesanya bisa diuji. Pengamatan berikutnya --dan ini yang paling cemerlang karena dilakukan tatkala gerhana matahari total-- telah berulang kali diyakini kebenarannya karena bersamaan benar dengan apa yang dikatakan Einstein.
Teori umum tentang relativitas berdiri terpisah dalam beberapa hal dengan semua hukum-hukum ilmiah. Pertama, Einstein merumuskan teorinya tidak atas dasar percobaan-percobaan, melainkan atas dasar-dasar kehalusan simetri dan matematik. Pendeknya berpijak diatas dasar rasional seperti lazimnya kebiasaan para filosof Yunani dan para cendekiawan abad tengah perbuat. Ini berarti, Einstein berbeda cara dengan metode ilmuwan modern yang berpandangan empiris. Tetapi, bedanya ada juga: pemikir Yunani dalam hal pendambaan keindahan dan simetri tak pernah berhasil mengelola dan menemukan teori yang mekanik yang mampu bertahan menghadapi percobaan pengujian yang rumit-rumit, sedangkan Einstein dapat bertahan dengan sukses terhadap tiap-tiap percobaan. Salah satu hasil dari pendekatan Einstein adalah bahwa teori umum relativitasnya dianggap suatu yang amat indah, bergaya, teguh dan secara intelektual memuaskan semua teori ilmiah.
Teori relativitas umum juga dalam beberapa hal berdiri secara terpisah. Kebanyakan hukum-hukum ilmiah lain hanya kira-kira saja berlaku. Ada yang kena dalam banyak hal, tetapi tidak semua. Sedangkan mengenai teori umum relativitas, sepanjang pengetahuan, sepenuhnya diterima tanpa kecuali. Tak ada keadaan yang tak diketahui, baik dalam kaitan teoritis atau percobaan praktek yang menunjukkan bahwa ramalan-ramalan teori umum relativitas hanya berlaku secara kira-kira. Bisa saja percobaan-percobaan di masa depan merusak nama baik hasil sempurna yang pernah dicapai oleh sesuatu teori, tetapi sepanjang menyangkut teori umum relativitas, jelas tetap merupakan pendekatan yang paling diandalkan bagi setiap ilmuwan dalam usahanya menuju kebenaran terakhir.
Meskipun Einstein teramat terkenal dengan "teori relativitas"-nya, keberhasilan karyanya di bidang ilmiah lain juga membuatnya tersohor selaku ilmuwan dalam setiap segi. Nyatanya, Einstein peroleh Hadiah Nobel untuk bidang fisika terutama lantaran buah pikiran tertulisnya membeberkan efek-efek foto elektrik, sebuah fenomena penting yang sebelumnya merupakan teka-teki para cerdik pandai. Dalam karya tulisan ilmiah itu Einstein membuktikan eksistensi photon, atau partikel cahaya.
Anggapan lama lewat percobaan yang tersendat-sendat mengatakan bahwa cahaya itu terdiri dari gelombang elektro magnit, dan gelombang serta partikel merupakan konsep yang berlawanan. Sedangkan hipotesa Einstein menunjukkan suatu perbedaan yang radikal dan amat bertentangan dengan teori-teori klasik. Bukan saja hukum foto elektriknya terbukti punya arti penting dalam penggunaan, tetapi hipotesanya tentang photon punya pengaruh besar dalam perkembangan teori kuantum (hipotesa bahwa dalam radiasi, energi elektron dikeluarkan tidak kontinyu melainkan dalam jumlah tertentu) yang saat ini merupakan bagian tak terpisahkan dari teori itu.
Dalam hal menilai arti penting Einstein, suatu perbandingan dengan Isaac Newton merupakan hal menyolok. Teori Newton pada dasarnya mudah dipahami, dan kegeniusannya sudah tampak pada awal mula perkembangan. Sedangkan "teori relativitas" Einstein teramat sulit dipahami biarpun lewat penjelasan yang cermat dan hati-hati. Lebih-Lebih rumit lagi jika mengikhtisarkan aslinya! Tatkala beberapa gagasan Newton mengalami benturan dengan gagasan ilmiah pada jamannya, teorinya tak pernah tampak luntur atau goyah dengan pendiriannya. Sebaliknya, "teori relativitas" penuh dengan hal yang saling bertentangan. Ini merupakan bagian dari kegeniusan Einstein bahwa pada saat permulaan, ketika gagasannya masih merupakan hipotesa yang belum diuji yang dikemukakannya selaku orang muda belasan tahun yang samasekali tidak dikenal, dia tak pernah membiarkan kontradiksi yang nyata-nyata ada ini dan mencampakkan teorinya. Sebaliknya malahan dia dengan sangat cermat dan hati-hati merenungkan terus hingga ia mampu menunjukkan bahwa kontradiksi ini hanya pada lahirnya saja sedangkan sebenarnya tiap masalah selalu tersedia untuk memecahkan kontradiksi itu dengan cara yang halus namun cerdik dan tegas.
Kini, kita anggap teori Einstein itu pada dasarnya lebih "correct" ketimbang teori Newton. Jika begitu halnya kenapa Einstein ditempatkan Lebih bawah dalam daftar tingkat urutan buku ini?
Alasannya tersedia. Pertama, teori-teori Newtonlah yang merupakan peletak dasar dan batu pertama ilmu pengetahuan modern dan teknologi. Tanpa karya Newton, kita tidak akan menyaksikan teknologi modern sekarang ini. Bukannya Einstein.
Ada lagi faktor yang menyebabkan mengapa kedudukan Einstein dalam urutan seperti yang pembaca saksikan (Urutan 10). Dalam banyak hal, perkembangan suatu ide melibatkan sumbangan pikiran banyak orang. Ini jelas sekali misalnya dalam ihwal sejarah sosialisme, atau dalam pengembangan teori listrik dan magnit. Meskipun Einstein tidak 100% merumuskan "teori relativitas" dengan otaknya sendiri, yang sudah pasti sebagian terbesar memang sahamnya. Adalah adil mengatakan bahwa ditilik dari perbandingan arti penting ide-ide lain, teori-teori relativitas terutama berasal dari kreasi seorang, si genius dan si jempolan, Einstein.
Einstein lahir tahun 1879, di kota Ulm, Jerman. Dia memasuki perguruan tinggi di Swiss dan menjadi warganegara Swiss tahun 1900. Di tahun 1905 dia mendapat gelar Doktor dari Universitas Zurich tetapi (anehnya) tak bisa meraih posisi akademis pada saat itu. Di tahun itu pula dia menerbitkan kertas kerja perihal "relatif khusus," perihal efek foto elektrik, dan tentang teori gerak Brown. Hanya dalam beberapa tahun saja kertas-kertas kerja ini, terutama yang menyangkut relativitas, telah mengangkatnya menjadi salah seorang ilmuwan paling cemerlang dan paling orisinal di dunia. Teori-teorinya sangat kontroversial. Tak ada ilmuwan dunia kecuali Darwin yang pernah menciptakan situasi kontroversial seperti Einstein. Akibat itu, di tahun 1913 dia diangkat sebagai mahaguru di Universitas Berlin dan pada saat berbarengan menjadi Direktur Lembaga Fisika "Kaisar Wilhelm" serta menjadi anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Prusia. Jabatan-jabatan ini tidak mengikatnya untuk sebebas-bebasnya mengabdikan sepenuh waktu melakukan penyelidikan-penyelidikan, kapan saja dia suka.
Pemerintah Jerman tidak menyesal menyiram Einstein dengan sebarisan panjang kedudukan yang istimewa itu karena persis dua tahun kemudian Einstein berhasil merumuskan "teori umum relativitas," dan tahun 1921 dia memperoleh Hadiah Nobel. Sepanjang paruhan terakhir dari kehidupannya, Einstein menjadi buah bibir dunia, dan hampir dapat dipastikan dialah ilmuwan yang masyhur yang pernah lahir ke dunia.
Karena Einstein seorang Yahudi, kehidupannya di Jerman menjadi tak aman begitu Hitler naik berkuasa. Di tahun 1933 dia hijrah ke Princeton, New Jersey, Amerika Serikat, bekerja di Lembaga Studi Lanjutan Tinggi dan di tahun 1940 menjadi warga negara Amerika Serikat. Perkawinan pertama Einstein berujung dengan perceraian, hanya perkawinannya yang kedua tampaknya baru bahagia. Punya dua anak, keduanya laki-laki. Einstein meninggal dunia tahun 1955 di Princeton.
Einstein senantiasa tertarik pada ihwal kemanusiaan dunia di sekitarnya dan sering mengemukakan pandangan-pandangan politiknya. Dia merupakan pelawan teguh terhadap sistem politik tirani, seorang pendukung gigih gerakan Pacifis, dan seorang penyokong teguh Zionisme. Dalam hal berpakaian dan kebiasaan-kebiasaan sosial dia tampak seorang yang individualistis. Suka humor, sederhana dan ada bakat gesek biola. Tulisan pada nisan makam Newton yang berbunyi: "Bersukarialah para arwah karena hiasan yang ditinggalkannya bagi kemanusiaan!" sebetulnya lebih kena untuk Einstein.

Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah
Michael H. Hart, 1978
Terjemahan H. Mahbub Djunaidi, 1982
PT. Dunia Pustaka Jaya
Jln. Kramat II, No. 31A
Jakarta Pusat

LEONARDO DA VINCI


Kepalanya diloloskan bidan dari rahim sang ibu tahun 1452 dekat kota Florence, Italia. Dan kepalanya dimasukkan ke liang kubur tahun 1519. Dia itulah Leonardo dan Vinci. Abad demi abad tak membuat guram reputasinya selaku mungkin genius yang paling brilian yang pernah hidup di planit bumi ini. Kalau saja ada daftar "orang-orang termasyhur" sudah pasti Leonardo da Vinci tercantum nomor wahid diantara lima puluh tokoh lainnya. Tetapi, bakatnya dan reputasinya tampaknya dilebih-lebihkan jika diukur dari pengaruhnya terhadap sejarah.
Dalam buku catatannya, Leonardo meninggalkan sketsa banyak penemuan-penemuan modern, misalnya masalah pesawat terbang dan kapal selam. Karena catatan itu sekedar membuktikan kebrilianan dan orisinalitas, tak adalah pengaruhnya terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Pertama, Leonardo tidaklah membuat model dari penemuan-penemuan itu. Kedua, meskipun ide-idenya amat cemerlang, tak menunjukkan bahwa ide-ide itu dapat dilaksanakan. Taruhlah ide-ide tentang pesawat terbang dan kapal selam itu: Jauh lebih sulit membuat model untuk pembuatan kongkritnya. Yang namanya penemu besar bukanlah sekedar mereka yang punya ide-ide brilian tetapi gagal mewujudkannya, tetapi yang disebut penemu besar itu adalah orang-orang seperti Thomas Edison, James Watt atau Wright bersaudara yang punya bakat mekanik dan ketekunan menggarap perincian-perincian dan mengatasi kesulitan pembuatannya hingga betul-betul berfungsi. Leonardo tidak lakukan hal macam ini.
Lebih jauh dari itu, kendati sketsa-sketsanya memuat juga perincian-perincian yang diperlukan agar penemuannya bisa berwujud, toh masih ada juga bedanya, karena penemuan-penemuan itu cuma terkubur di buku catatan dan baru diterbitkan berabad-abad sesudah Leonardo sendiri mati. Pada saat catatan-catatannya diterbitkan (yang kebetulan teksnya ditulis di atas kaca), ide-ide yang termaktub dalam penemuan itu sudah ditemukan pula oleh orang-orang lain secara berdiri sendiri. Kita berkesimpulan, sebagai ilmuwan dan penemu, Leonardo tak punya pengaruh penting.
Pencantuman Leonardo dalam daftar ini karena itu disebabkan terutama pada karya-karya artistiknya. Leonardo memang seorang seniman kelas tinggi walau tidak setenar Rembrandt, Raphael, Van Gogh atau El Greco. Diukur dari akibat-akibat yang ditimbulkannya dalam hal perkembangan seni berikutnya, pengaruhnya jauh lebih kecil ketimbang Picasso maupun Michelangelo.
Leonardo punya kebiasaan yang patut disayangkan. Dia memulai sesuatu proyek dengan ambisi yang berkobar-kobar, tetapi tak pernah merampungkan sebagaimana mestinya. Katakanlah dia itu "panas-panas tai ayam." Akibatnya, hasil lukisannya yang tuntas jumlahnya jauh lebih sedikit ketimbang karya pelukis-pelukis yang disebut di atas. Karena terlampau sering dia pindah dari satu lukisan yang belum rampung ke lukisan lainnya lagi, Leonardo berhasil membagi-bagi bagian penting dari bakatnya yang luar biasa. Walau tampaknya kikuk, menganggap Leonardo seorang yang kurang begitu becus padahal dialah pencipta lukisan Mona Lisa, tetapi ini sudah jadi kesimpulan yang lazim dilakukan oleh mereka para ahli yang menyelidiki karier Leonardo.
Mungkin saja Leonardo da Vinci orang yang paling berbakat yang pernah hidup, tetapi kelestarian karyanya relatif kecil. Dan meskipun dia seorang arsitek masyhur, tampaknya dia belum pernah mendirikan bangunan yang betul-betul terbangun. Dan tak satu pun karya patung pahatnya yang masih bisa ditemukan sekarang. Peningggalan hasil bakatnya yang indah terdiri dari sejumlah sketsa, beberapa lukisan yang menakjubkan (tak sampai dua puluh lima jumlah yang masih tinggal), dan seperangkat catatan-catatan yang bisa membikin orang abad ke- 20 terbengong-bengong atas kegeniusannya, tetapi sedikit atau bahkan tak ada samasekali pengaruhnya terhadap ilmu pengetahuan atau pun bidang penemuan. Tetapi, betapa pun selangit bakatnya, tidaklah dia tergolong seratus tokoh yang berpengaruh yang pernah hidup di atas bumi kita yang bundar ini.

Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah
Michael H. Hart, 1978
Terjemahan H. Mahbub Djunaidi, 1982
PT. Dunia Pustaka Jaya
Jln. Kramat II, No. 31A
Jakarta Pusat

PROGRAM ADMINISTRASI PEMBANGUNAN KESEHATAN DI KABUPATEN INDRAMAYU



1.   Apa?
Program peningkatan derajat kesehatan masyarakat terutama ibu dan anak, program ini di adopsi dari slogan visi kaupaten indramayu yaitu indramayu remaja (religius, mandiri, dan sejahtera) dalam hal ini adalah kesejahteraan. Yang juga merupakan salah satu misi atau program peningkatan kesehatan ibu dan anak dan meningkatkan status gizi yang di laksanakan oleh dinas kesehatan kabupaten indramayu yang bekerja sama dengan instansi terkait lainnya. Program ini terdiri dari program KB, jampersal, dan pemeriksaan kesehatan kandungan ibu dan balita serta pemberian gizi tambahan untuk balita yang mengalami kurang gizi.

2.   Mengapa?
Dilihat dari data dinas kesehatan kabupaten indramayu, tingkat kematian bayi di kabupaten indramayu pada tahun 2009 berdasarkan domisili dan waktu kematian dari mulai usia 0 hari hingga usia 5 tahun mencapai 368 bayi. Sedangkan pada tahun 2010 tingkat kematian bayi seluruhnya mencapai 536 bayi dan pada tahun 2011 tingkat kematian bayi masih sangat tinggi yakni mencapai 350 bayi.
Sedangkan tingkat kematian ibu di kabupaten indramayu pada tahun 2009 berdasarkan domisili dan waktu kematian dari mulai masa hamil, persalinan dan nifas mencapai 70 orang ibu dan menurun menjadi 56 kematian ibu pada tahun 2010. Dan merupakan salah satu kabupaten dengan tingkat AKI dan AKB tertinggi di jawa barat.

3.   Bagaimana?
Menurut kepala bidang promosi kesehatan dan peningkatan lingkungan dinas kesehatan indramayu dr. HA Zaenal Arifin, program ini terlaksana atas kerjasama antara dinas kesehatan, pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK), ikatan dokter indonesia (IDI), persatuan dokter gigi indonesia (PDGI), ikatan bidan indonesia (IBI), persatuan persalinan perawat indonesia, dan ikatan istri dokter indonesia (IIDI). yang diselenggarakan di rumah sakit milik pemerintah daerah, puskesmas, puskesdes, puskestu dan posyandu yang ada di kabupaten indramayu.
Program ini salah satunya adalah program sayang ibu yaitu upaya meningkatkan kesehatan ibu-ibu yang sedang hamil, sekaligus untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi dalam persalinan dengan menggunakan biaya dari jampersal.
Diutarakan kasubag perencanaan dan evaluasi dinas kesehatan kabupaten indramayu Yadi Hidayat, Program berobat gratis di puskesmas telah dimulai tahun 2006 ketika Indramayu masih dipimpin Bupati H Irianto Mahfudz Siddik Syafiuddin (Yance). Program itu dilanjutkan oleh Hj. Anna Sophana (merupakan istri Bupati Yance) yang menjadi Bupati Indramayu periode 2010-2015. Ia menyebutkan, tahun 2010 jumlah warga Indramayu yang datang ke puskesmas mencapai 1,2 juta orang. Sedangkan tahun 2011 jumlah pasien meningkat menjadi 1,4 juta orang, termasuk ibu hamil dan balita. Landasan pelayanan kesehatan gratis di puskesmas adalah peraturan Bupati Indramayu No. 11 tahun 2006.
Untuk mendukung penurunan kematian ibu dan bayi, sejumlah program digelar, antara lain dengan jalan melatih bidang puskesmas agar memiliki keterampilan dan kesigapan dalam menengani ibu hamil dan melahirkan. Selain itu juga diselenggarakan perawatan secara berkala bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu sesuai dengan standar yang berlaku di puskesmas, serta terjalinnya kemitraan antara dukun dengan bidang di puskesmas. Melalui program ini pula banyak ibu hamil yang memiliki resiko, bisa dideteksi secara lebih dini untuk di rujuk ke RSUD Indramayu.
Salah satu kegiatan yang mendukung program peningkatan derajat kesehatan ibu dan bayi, yaitu Kegiatan Bulan Penimbangan Balita (BPB). Hasil Kegiatan BPB tahun 2009 di Kabupaten Indramayu tingkat partisipasi balita yang ditimbang sebanyak 130.951 balita dari 132.806 balita yang ada (99,08 %). Hasil kegiatan BPB tersebut menunjukkan bahwa berdasarkan indeks berat badan menurut umur sebanyak 876 (0,68 %) balita mempunyai status gizi buruk, 13.749 (10,50 %) balita status gizi kurang sementara itu sebanyak 114.959 balita (88,79 %) mempunyai status gizi baik dan sisanya sebanyak 1.002 balita (0,77 %) berstatus gizi lebih. Untuk balita yang mengalami kurang gizi, pemerintah kabupaten indramayu sejak tahun 2006 menggelontorkan dana sebesar Rp. 15.000 untuk setiap balita dalam upaya meningkatkan status gizinya.
Selain program penanganan persalinan dan peningkatan gizi balita, pemerintah kabupaten indramayu melalui dinas kesehatan juga menjalankan program keluarga berencana mengingat pada tahun 2010 saja dari jumlah penduduk indramayu yang mencapai 1.794.035 jiwa sekitar 416.655 merupakan pasangan usia subur, dan diantaranya sekitar 173.110 merupakan keluarga pra sejahtera.

4.   Potensi dan pendukung?
Sebenarnya program ini sangat membantu masyarakat terutama ibu dan anak dalam peningkatan derajat kesehatannya jika saja dikelola dengan benar dan bijak, karena setiap tahun tidak hanya anggaran APBD yang digelontorkan pemda sekitar 5,5 milyar untuk bidang kesehatan, tetapi juga sarana dan prasana seperti rumah sakit, puskesmas dan posyandu meskipun jumlahnya belum bertambah namun terus diperbaiki baik dari segi bangunan juga pelayanannya. Dari tahun 2008 hingga 2010 terdapat 7 rumah sakit yang 2 diantaranya milik pemda, puskesmas berjumlah 49 unit dan puskesmas pembantu 67 unit serta 2.275 unit posyandu.
Dalam APBS kabupaten indramayu tahun 2012 dianggarkan untuk dilakukan pembangunan lima puskesmas yaitu di kecamatan lohbener, kecamatan losarang, kecamatan sukra, kecamatan haurgeulis, serta kecamatan bongas.
Penyediaan sarana dan prasarana puskesmas juga terus di tingkatkan seperti sekitar 9 puskesmas di kabupaten indramayu telah memiliki ruang perawatan dan 27 puskesmas telah di lengkapi dengan laboratorium sederhana. Selain puskesmas, kabupaten indramayu pun mulai mengembangkan sistem desa siaga, dari data dinas kesehatan kabupaten indramayu dari desa-desa di kabupaten indramayu yang berjumlah 315 desa, 313 desa diantaranya telah menjadi desa siaga.
Tenaga kesehatan di kabupaten indramayu pada tahun 2010 berjumlah 1.613 orang terdiri dari 112 tenaga medis, 862 perawat, 471 bidan (sebanyak 364 bidan sudah mengikuti program pelatihan APN atau Asuhan Persalinan Normal), 37 tenaga farmasi, 41 tenaga gizi, 18 tenaga teknisi medis, 1 tenaga sanitasi, 50 tenaga kesmas dan 21 dokter gigi.
Para ibu pkk di setiap desa juga ikut terjun langsung dalm penyelenggaran posyandu di desa masing-masing yang memungkinkan pelaksanaan posyandu lebih efektif dan efisien karena dengan mereka terlibat langsung dalam pelaksanaan posyandu, mereka akan lebih memiliki rasa peduli dan kesadaran akan kesehatannya dan anak-anaknya.

5.   Kendala?
Menurut kepala dinkes kab. Indramayu Dedi Rohendi  salah satu faktor yang menjadi kendala mendasar adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan penerapan pola hidup sehat serta  pelayanan kesehatan masyarakat yang masih kurang baik, salah satunya berupa kurangnya sarana dan prasarana kesehatan. Seperti jumlah unit pelayanan kesehatan yang masih sedikit sejak tahun 2008 jumlahnya belum bertambah hanya sekitar 7 rumah sakit 2 diantaranya milik pemda, puskesmas berjumlah 49 unit dan puskesmas pembantu 67 unit serta 2.275 unit posyandu, sedangkan jumlah penduduknya setiap tahun meningkat tahun 2008 berjumlah 1.732.674 dan pada tahun 2010 meningkat menjadi  1.769.423 yang tersebar di 315 desa.
Meskipun anggaran kesehatan kabupaten indramayu sekitar 5,5 milyar, namun jumlah tersebut masih dianggap kurang. Bahkan, masalah itu menjadi faktor tidak langsung yang menyebabkan tingginya jumlah kematian ibu dan bayi.
Jumlah tenaga kesehatan pun merupakan salah satu kendala yang di hadapi, menurut Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Indramayu, Drs H Eddy Mulyadi MM, kabupaten indramayu sedang menghadapi kekurangan jumlah pegawai, termasuk kebutuhan akan tenaga kesehatan yang menempati posisi kedua setelah tenaga pengajar. Hal ini terjadi karena banyaknya tenaga kesehatan yang telah memasuki usia pensiun, meninggal dan pindah serta diterapkannya moratorium (penghentian sementara) penerimaan PNS oleh pemerintah pusat. sepanjang tahun 2010-2011, ada 831 pegawai yang pensiun dan posisinya belum terisi. Jumlah ini akan semakin membengkak dengan bertambahnya pegawai yang pensiun pada tahun 2012 ini.
Sebagai contoh dengan naik kelasnya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indramayu menjadi Type B, otomatis jumlah karyawan harus menyesuaikan. Jumlah tenaga di RSUD Indramayu saat ini hanya ada sekitar 350 orang, padahal idealnya untuk rumah sakit type B jumlah karyawan sebanyak 536 orang. Belum lagi masih banyak kebutuhan tenaga kesehatan untuk di puskesmas-puskesmas.
Selain itu masih banyak masyarakat kurang mampu di kabupaten indramayu yang belum mempunyai kartu jamkesmas dan jamkesda yang memungkinkan kesulitan untuk mendapatkan jampersal.

6.   Solusi?
Untuk merubah perilaku masyarakat agar menerapkan pola PHBS, seharusnya pemerintah kabupaten lebih mengefektifkan lewat program penyuluhan yang dilakukan disetiap puskesmas dan posyandu. Dengan begitu sasaran program akan lebih tepat.
Penambahan sarana dan prasarana kesehatan terutama puskesmas dan rumah sakit, dan pembangunannya juga harus mempertimbangkan aspek keterjangkauan jarak dan tempat bagi masyarakat yang tinggal di daerah pelosok.
Alokasi dana yang harus ditambah yang tentunya sesuai kebutuhan agar dapat menunjang berjalannya program peningkatan gizi masyarakat terutama ibu dan anak.
Penambahan jumlah tenaga kesehatan dengan mengajukan usulan penambahan jumlah tenaga kesehatan kepada Men-PAN (Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara), meskipun tentu saja kekurangan tersebut akan dipenuhi secara bertahap, tergantung dari kondisi anggaran di pemerintah pusat.
Dan yang paling penting adalah kompetensi yang dimiliki oleh tenaga kesehatan harus memadai sebelum terjun langsung untuk melayani masyarakat, yaitu dengan cara penataran dan pusdiklat ataupun pembekalan keterampilan.

 Reference


Kewirausahaan


KEWIRAUSAHAAN

A.   Karakter, Ciri-ciri Umum, dan Nilai-nilai Hakiki Kewirausahaan
1.    Karakteristik Kewirausahaan
Para ahli mengemukakan karakteristik kewirausahaan dengan konsep yang berbeda-beda, di antaranya menurut M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993: 6-7) yang mengemukakan:
a.    Desire for responsibility, yaitu memiliki rasa tanggung jawab atas apa yang dilakukannya.
b.    Preference for moderate risk, yaitu lebih memilih resiko secara wajar.
c.    Confidence in their ability to sucsess, kepercayaan diri untuk meraih kesuksesan.
d.    Desire for immediate feedback, yaitu selalu menghendaki umpan balik dengan segera.
e.    High level of energy, yaitu kerja keras dan semangat yang tinggi untuk mewujudkan keinginannya.
f.     Future orientation, yaitu berorientasi serta memiliki perspektif dan wawasan ke depan
g.    Skill at organizing, yaitu keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah.
h.    Value of achievement over money, yaitu lebih menghargai prestasi daripada uang.
2.    Ciri-ciri Umum Kewirausahaan
a.    Memiliki Motif Berprestasi Tinggi
Dalam diri seorang wirausaha harus selalu ada dorongan untuk berprestasi setinggi mungkin, karena dapat membentuk mental yang ada pada diri mereka untuk selalu lebih unggul dan mengerjakan segala sesuatu melebihi standar yang ada.
b.    Memiliki Perspektif ke Depan
Arah pandangan seorang wirausaha harus berorientasi ke masa depan, karena sukses adalah sebuah perjalanan bukan tujuan, sehingga setiap saat mencapai target atau sasaran, maka segeralah membuat impian-impian baru yang dapat memacu serta memberi semangat dan antusiasme kepada kita untuk mencapainya.
c.    Memiliki Kreativitas Tinggi
Seorang wirausaha umumnya harus memiliki daya kreasi dan inovasi yang lebih. Hal-hal yang belum terpikirkan oleh orang lain dapat dijadikan sebagai peluang yang menguntungkan. Kreativitas berarti hadirnya suatu gagasan baru, sedangkan inovasi adalah adalah penerapan secara praktis gagasan yang kreatif (Carol Kinsey Goman, 1991: 2)
d.    Memiliki Sifat Inovasi Tinggi
Seorang wirausaha harus bisa dan sesegera mungkin menerjemahkan mimipi-mimpinya menjadi inovasi untuk mengembangkan bisnisnya. Inovasi sendiri adalah kreativitas yang diterjemahkan menjadi sesuatu yang dapat diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas sumber daya yang kita miliki. Sifat inovatif dapat ditumbuh kembangkan dengan memahami bahwa inovasi adalah suatu kerja keras, terobosan, dan perbaikan terus menerus.
e.    Memiliki Komitmen terhadap Pekerjaan
Ilmu disertai kerja keras namun tanpa impian bagaikan perahu yang berlayar tanpa tujuan. Impian disertai ilmu namun tanpa kerja keras seperti seorang pertapa. Impian disertai kerja keras namun tanpa ilmu, ibarat berlayar tanpa nahkoda. Seringkali orang berhenti diantara sukses dan kegagalan. Namun, seorang wirausaha harus menancapkan komitmen yang kuat dalam pekerjaannya, karena jika tidak akan berakibat fatal terhadap segala sesuatu  yang telah dirintisnya.
f.     Memiliki Tanggung Jawab
Bagi seorang wirausaha, komitmen sangatlah diperlukan dalam pekerjaan sehingga mampu melahirkan tanggung jawab. Indikatornya adalah berdisiplin, penuh komitmen, bersungguh-sungguh, jujur, berdedikasi tinggi, dan konsisten.
g.    Memiliki Kemandirian atau Ketidaktergantungan terhadap Orang lain
Kemandirian adalah orang yang tidak suka mengandalakan atau bergantung kepada orang lain, namun justru mengoptimalkan segala daya dan upaya yang dimilikinya sendiri. Yaitu kepandaian dalam memanfaatkan potensi diri tanpa harus diatur oarang lain. Sedangkan jenis modal yang dibutuhkan yaitu sumber daya internal (kemauan dan kemampuan) dan eksternal (biaya dan jaringan) serta faktor X (kesempatan atau keberuntungan).
h.    Memiliki Keberanian Menghadapi Resiko
Seorang wirausaha harus berani mengambil resiko, tentunya resiko ini harus sudah diperhitungkan secara matang. Semakin besar resiko yang dihadapinya, semakin besar pula kesempatan untuk meraih kesuksesan, karena semakin tinggi resiko jumlah pemain semakin sedikit. Kewirausahaan berbeda dengan manajerial, inti dari kewirausahaan adalah berani mengambil resiko untuk meraih peluang, sedangkan manajer adalah berani mengambil dan membuat keputusan untuk meraih kesuksesan dalam mengelola sumber daya.
i.      Selalu Mencari Peluang
Seorang wirausaha sejati mampu melihat sesuatu dalam perspektif atau dimensi yang berlainan pada satu waktu. Bahkan ia juga harus mampu melakukan beberapa hal sekaligus dalam satu waktu. Hal inilah yang menjadikannya mampu mencari peluang usaha, karena sejatinya seorang wirausah harus mampu mencari kesempatan disetiap kesulitan, bukan melihat kesulitan disetiap ada kesempatan.
j.      Memiliki Jiwa Kepemimpinan
Seorang wirausaha harus memiliki kemampuan dan semangat untuk mengembangkan orang-orang di sekelilingnya. Seorang pemimpin yang baik dapat diukur dari berapa banyak pengikut atau pegawainya, tetaapi dari kualitas orang-orang yang mengikutinya serta berapa banyak pemimpin baru di sekelilingya.
Jiwa kepemimpinan, sebagai faktor penting untuk dapat mempengaruhi kinerja orang lain, memberikan sinergi yang kuat demi tercapainya suatu tujuan.
k.    Memiliki Kemampuan Manajerial
Kemampuan manajerial seseorang dapat dilihat dari tiga kemampuan, yaitu kemampuan teknik, pribadi/personal, dan kemampuan emosional. Seorang wirausaha yang cerdas harus mampu menggunakan tenaga dan waktu orang lain untuk mencapai impiannya.
l.      Memiliki Kemampuan Personal
semua orang yang berkeinginan untuk menjadi seorang wirausaha harus memperkaya diri dengan berbagai keterampilan personal dalam bidang yang ditekuninya.
3.    Nilai-nilai Kewirausahaan
a.    Percaya Diri
Kepercayaan diri adalah sikap dan keyakinan seseorang dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugasnya. Kepercayaan diri memiliki nilai keyakinan, optimisme, individualitas, dan ketidaktergantungan. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri cenderung memiliki keyakinan akan kemampuannya untuk mencapai keberhasilan (Zimmerer, 1996: 7).
Kepercayaan diri, baik langsung maupun tidak langsung, memengaruhi sikap mental seseorang. Gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja keras, semangat berkarya dan sebagainya (Soesarsono Wijandi, 1988: 37).
b.    Berorientasi pada Tugas dan Hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, memiliki dorongan kuat, energik, dan berinisiatif. Berinisiatif adalah keinginan untuk selalu mencari dan memulai sesuat dengan tekad yang kuat.
c.    Keberanian Mengambil Resiko
Kemauan dan kemampuan untuk mengambil resiko merupakan  salah satu nilai utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil resiko akan sukar untuk memulai atau berinisiatif. Wirausaha lazimnya menyukai tantangan yang sukar namun dapat dicapai (Goffrey G Meredith, 1996: 37).
d.    Kepemimpinan
Kepemimpinan Kewirausahaan memiliki sifat-sifat antara lain; kepeloporan, keteladanan, tampil beda serta mampu berpikir divergen dan konvergen. Ia juga selalu memanfaatkan perbedaan sebagi suatu yang menambah nilai untuk kemudian dijadikan peluang baru.
e.    Berorientasi ke Masa Depan
Berorientasi ke masa depan adalah memiliki perspektif dan pandangan jauh ke masa depan sehingga ia selalu berusaha mencari peluang, tidak cepat puas dengan keberhasilan yang di dapat dan berpandangan jauh ke depan.
f.     Keorisinilan: Kreativitas dan Inovasi
Menurut Zimmerer, ide-ide kreativitas sering muncul ketika wirausaha melihat suatu yang lama dan berpikir sesuatu yang baru dan berbeda. Kreativitas sendiri berarti kemampuan untuk melakukan pemikiran yang baru dan berbeda, sedangkan inovasi adalah kemampuan untuk melakukan tindakan yang baru dan berbeda.
4.    Berpikir Kreatif dalam Kewirausahaan
a.    Persiapan
Persiapan menyangkut kesiapan untuk berpikir kreatif, dilakukan dalam bentuk pendidikan formal, pengalaman, magang, dan pengalaman belajar lainnya. Pelatihan merupakan landasan untuk menumbuhkan kreativitas dan inovasi.
b.    Penyelidikan
Seseorang dapat mengembangkan pemahaman tentang masalah atau keputusan melalui penyelidikan. Karena untuk menciptakan konsep dan ide-ide baru seseorang haruslah mempelajari masalah dan memahami komponen-komponen dasarnya.
c.    Transformasi
Transformasi adalah mengidentifikasi persamaan dan perbedaan yang ada tentang informasi yang terkumpul. Dalam hal ini kita dituntut mampu berpikir baik secara konvergen maupun divergen.
d.    Penetasan
Penetasan merupakan penyiapan pikiran bawah sadar untuk merenungkan informasi yang terkumpul. Pikiran bawah sadar memerlukan waktu untuk merefleksikan informasi.
e.    Penerangan
Penerangan terjadi ketika terdapat pemecahan spontan yang menyebabkan adanya titik terang pada tahap penetasan. Sehingga semua tahap sebelumnya muncul secara bersamaan dan menghasilkan ide-ide kreatif serta inovatif
f.     Pengujian
Menyangkut validasi dan keakuratan dan manfaat ide-ide yang muncul yang dapat dilakukan pada masa percobaan, proses simulasi, tes pemasaran, pembangunan prototipe serta aktivitas lain  yang dirancang untuk membuktikan ide-ide baru yang akan diimplementasikan.
g.    Implementasi
Adalah transformasi ide ke dalam praktek bisnis.
5.    Kaidah dan Kebiasaan Kewirausahaan
Menurut Zimmerer (1996) mengemukakan beberapa kaidah atau kebiasaan kewirausahaan, yaitu:
                         i.        Create, innovate, and activate (ciptakan, temukan, dan aktifkan).
                       ii.        Always be on the look out for new opportunities (selalu mencari peluang baru).
                      iii.        Keep it simple (berpikir sederhana).
                      iv.        Try it, fix it, do it (mencoba, memperbaiki dan melakukan).
                       v.        Shoot for the top (selalu ingin jadi yang terbaik dan terunggul).
                      vi.        Don’t be ashamed to start small (tidak malu memulai dari hal-hal kecil).
                     vii.        Don’t fear failure: learn from it (tidak takut akan kegagalan namun belajar dari kegagalan itu).
                   viii.        Never give up (tidak pernah menyerah).
                      ix.        Go for it (berusaha mengejar apa jyang diinginkan).
6.    Sikap dan tingkah laku Wirausaha
Menurut Harsojo (1978), modernisasi merupakan sikap yang menggambarkan:
                         I.        Keterbukaan bagi pembaruan dan perubahan.
                       II.        Kesanggupan membentuk pendapat secara demokratis.
                      III.        Orientasi pada masa kini dan masa depan.
                     IV.        Keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri.
                      V.        Keyakinan terhadap kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
                     VI.        Anggapan bahwa keberhasilan merupakan hasil dari prestasi.
Menurut kathleen L. Hawkins &  Peter A. Tula (1986), pola tingkah laku kewirausahaan tergambar dalam perilaku dan kemampuan sebagai berikut:
a)    Kepribadian, menyangkut segi kreativitas, disiplin diri, kepercayaan diri, keberanian menghadapi resiko, memiliki dorongan, dan kemauan kuat.
b)    Hubungan, dapat dilihat dari indikator komunikasi dan hubungan antarpersonal, kepemimpinan dan manajemen.
c)    Pemasran, meliputi kemampuan dalam menentukan produk dan harga, periklanan dan promosi.
d)    Keahlian dalam mengatur, diwujudkan dalam bentuk penentuan tujuan, perencanaan, penjadwalan, serta pengaturan pribadi.
e)    Keuangan, indikatornya adalah sikap dan cara mengatur uang.
Sedangkan menurut David McClelland(1961) enam ciri prilaku wirausaha:
a)    Keterampilan mengambil keputusan dan resiko yang moderat.
b)    Energik, memiliki semangat yang tinggi.
c)    Memiliki sikap tanggung jawab.
d)    Mengetahui hasil dari keputusannya dengan tolak ukur uang sebagai indikator keberhasilannya.
e)    Mampu mengantisipasi berbagai kemungkinan di masa depan.
f)     Memiliki kemampuan berorganisasi (kepemimpinan dan manajerial).
7.    Model Analisis Wirausaha
Menurut Sujuti Jahja (1977) faktor internal yang mempengaruhi adalah kemauan, kemampuan dan kelemahan. Sedangkan faktor eksternal meliputi kesempatan atau peluang.
Faktor keberhasilan
 

           

Faktor kegagalan
Kelemahan
Kemauan dan kemampuan
Kesempatan dan peluang
Kesempatan dan peluang
Luar diri perilaku
Luar diri perilaku
 










8.    Motif Berprestasi Wirausaha
Menurut Abraham Maslow yaitu:
1)    Psygological Needs (kebutuhan fisiologis)
2)    Security Needs (keamanan dan kestabilan)
3)    Social Needs (bermasyarakat)
4)    Esteem Needs (status, harga diri dan kasih sayang)
5)    Self Actualization Needs (Aktualisasi diri)
Kemudian oleh Clayton Alderfer teori diatas kemudian dibagi menjadi 3 yaitu:
1)    Kebutuhan akan eksistensi ( fisiologis dan keamanan)
2)    Ketergantungan (kebutuhan sosial dan harga diri)
3)    Kebutuhan perkembangan ( kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri)
Menurut David C. McClelland kebutuhan dibagi menjadi:
1)    Need for achievement (n’Ach)
2)    Need for power (n’Pow)
3)    Need for affiliation (n’Aff)
9.    Alasan Berwirausaha
Dalam Entrepreneur’s Handbook yang dikutip oleh Yuyun Wirasasmita (1994) beberapa alasan mengapa seseorang menjadi wirausaha yaitu:
1)    Alasan keuangan, untuk mencari nafkah, menjadi kaya, mencari pendapatan tambahan, dan sebagai jaminan stabilitas keuangan.
2)    Alasan sosial, untuk memperoleh status/gengsi, agar dapat dikenal dan dihormati.
3)    Alasan pelayanan, untuk membuka lapangan pekerjaan, menatar, dan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.
4)    Alasan pemenuhan diri, untuk menjadi atasan/mandiri, mencapai sesuatu yang diinginkan atau menghindari ketergantungan kepada orang lain.
10. Peluang yang Dapat Diambil Wirausaha
Menurut Zimmerer (1996), beberapa peluang yang dapat diambil oleh wirausaha antara lain:
1)    Peluang memperoleh kontrol atas kemampuan diri.
2)    Peluang memanfaatkan potensi yang dimiliki secara penuh.
3)    Peluang memperoleh manfaat secara finansial.
4)    Peluang berkontribusi kepada masyarakat dan menghargai usaha-usaha seseorang.