Jumat, 03 Mei 2013

Kesehatan Masyarakat


A. Pendahuluan
Membicarakan kesehatan masyarakat tidak terlepas dari 2 tokoh metologi Yunani, yakni Asclepius dan Higeia. Berdasarkan cerita mitos Yunani tersebut Asclepius disebutkan sebagai seorang dokter pertama yang tampan dan pandai meskipun tidak disebutkan sekolah atau pendidikan apa yang telah ditempuhnya tetapi diceritakan bahwa ia telah dapat mengobati penyakit dan bahkan melakukan bedah berdasarkan prosedur-prosedur tertentu (surgical procedure) dengan baik.
Higeia, seorang asistennya, yang kemudian diceritakan sebagai isterinya juga telah melakukan upaya-upaya kesehatan. Beda antara Asclepius dengan Higeia dalam pendekatan / penanganan masalah kesehatan adalah, Asclepius melakukan pendekatan (pengobatan penyakit), setelah penyakit tersebut terjadi pada seseorang. Sedangkan Higeia mengajarkan kepada pengikutnya dalam pendekatan masalah kesehatan melalui “hidup seimbang”, menghindari makanan / minuman beracun, makan makanan yang bergizi (baik), cukup istirahat dan melakukan olahraga.
Dari cerita mitos Yunani, Asclepius dan Higeia tersebut, akhirnya muncul 2 aliran atau pendekatan dalam menangani masalah-masalah kesehatan. Kelompok atau aliran pertama cenderung menunggu terjadinya penyakit (setelah sakit), yang selanjutnya disebut pendekatan kuratif (pengobatan). Kelompok ini pada umumnya terdiri dari dokter, dokter gigi, psikiater dan praktisi-praktisi lain yang melakukan pengobatan penyakit baik fisik, psikis, mental maupun sosial.
Sedangkan kelompok kedua, seperti halnya pendekatan Higeia, cenderung melakukan upaya-upaya pencegahan penyakit dan meningkatkan kesehatan (promosi) sebelum terjadinya penyakit. Kedalam kelompok ini termasuk para petugas kesehatan masyarakat lulusan-lulusan sekolah atau institusi kesehatan masyarakat dari berbagai jenjang.
Dalam perkembangan selanjutnya maka seolah-olah timbul garis pemisah antara kedua kelompok profesi, yakni pelayanan kesehatan kuratif (curative health care) dan pelayanan pencegahan atau preventif 
(preventive health care). (Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cet. ke-2, Mei. Jakarta : Rineka Cipta. 2003.)
B. Definisi Kesehatan Masyarakat
  1. Menurut WHO, kesehatan masyarakat merujuk pada semua tindakan terorganisir (baik publik atau private) untuk mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan, dan memperpanjang hidup antara penduduk secara keseluruhan. Kegiatannya bertujuan untuk menyediakan kondisi di mana orang bisa sehat dan fokus pada seluruh populasi, bukan pada pasien atau penyakit. Dengan demikian, kesehatan masyarakat terfokus pada sistem secara keeluruhan dan tidak hanya pemberantasan penyakit tertentu. (WHO: 2008)
  2. Menurut Prof. Umar Fahmi Achmadi,M.P.H., Ph. D, kesehatan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat  atau komunitas dengan teknis berbasis wilayah, bersifat preventif dan promotif,ada keikutsertaan masyaraskat dalam upaya tersebut,pendekatan multidisiplin dan kemitraan atau partnership.
  3. Menurut Ikatan Dokter Amerika, AMA, (1948) mendefinisikan Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat.
  4. Menurut Winslow, adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan efisiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk meningkatkan sanitasi lingkungan, kontrol infeksi di masyarakat, pendidikan individu tentang kebersihan perorangan, pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan, untuk diagnosa dini, pencegahan penyakit dan pengembangan aspek sosial, yang akan mendukung agar setiap orang di masyarakat mempunyai standar kehidupan yang kuat untuk menjaga kesehatannya.
(Diolah dari berbagai sumber dengan perubahan seperlunya)

C. Bidang Garapan dan Dasar Ilmu (Ontologi) Kesehatan Masyarakat
  1. Biostatistik dan Kependudukan
  2. Kesehatan Lingkungan
  3. Pendidikan Kesehatan dan Perilaku (Promosi Kesehatan)
  4. Administrasi Kebijakan Kesehatan
  5. Gizi Masyarakat
  6. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
  7. Epidemiologi
  8. Kesehatan Reproduksi
(Bahan Kuliah Etika dan Hukum Kesehatan FKK UMJ. oleh: Prof. DR. Does Sampoerna, MPH)

D. Kegunaan, Aplikasi dan Tujuan Kesehatan Masyarakat (Aksiologi)

  1. Mengantarkan masyarakat dalam mencapai derajat kesehatan setinggi-tingginya (sehat holistik)
  2. Mengantar setiap individu dalam masyarakat mencapai sehat produktif, terbebas dari sakit, cacat fisik dan mental, serta sehat sosial dan ekonomi yang memungkinkan seseorang dapat hidup produktif
  3. Equity yaitu pemerintah yang adil berdasarkan kebutuhan (proporsional)
  4. Mengefektifkan program dan pelayanan mutu
  5. Efisiensi dalam pemanfaatan somber daya
  6. Multi sektor dan multi disiplin
  7. Mengacu pada human sustainable development
(Bahan Kuliah Etika dan Hukum Kesehatan FKK UMJ. oleh: Prof. DR. Does Sampoerna, MPH)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar